Pimpinan kelembagaan universitas halu oleo diduga apatis dan tidak tau menahu mengenai jeritan anak2 mahasiswa baru khususnya 2015 dan 2016,,malah mereka bersenang2 di negri org(IPB Jawa)
Keberangkatan ini menuai perdebatan di tataran pengurus kelembagaan di moment ini,yg seharusnya mereka peka dgn kondisi skrg ini,,#saveUktYgMencekam
Keberangkatan ini menuai perdebatan di tataran pengurus kelembagaan di moment ini,yg seharusnya mereka peka dgn kondisi skrg ini,,#saveUktYgMencekam
Merambahnya dunia politik di lingkup UNIVERSITAS HALU OLEO memang bukan hal yang dianggap tabu oleh Mahasiswa. Namun semua itu harus memiliki control yang tepat. Dunia politik selalu menjadi catatan buruk bagi sebagian mahasiswa.
Faktanya bahwa dalam mempraktekan politik seakan melupahkan tujuan dari politik itu, sehingga ketidak jujuran sering kita jumpai. Dengan menu – menu janji politik.
Lantas mahasiswa yang berlatar belakang pendidikan kok malah ikut-ikutan politik? Lah iya sih katanya POLITIK itu LUBER dan JURDIL! Namun nyatanya semua adalah kebalikannya. Dengan semakin eksisnya dunia politik, membuat sebagian aktivis muda Universitas Halu Oleo beralih menjadi seorang politikus.
Katanya biar tau politik sedikit. Lah haruskah kita terlibat langsung? Kita mau bicara Politik kan bukan areanya. Pemikirannya sudah benar bahwa Mahasiswa itu agen of change. Lantas haruskah kita ikut terlibat langsung dengan kegiatan sebagai politikus. Malah dengan pemikiran yang seperti itu akan menganggu dan menyalahgunaan keilmuan/ studi mahasiswa.
Kemana sih para aktivis kampus saat ini? Mereka lebih memilih berkoar-koar membahas masalah politik dibanding membenahi kampus. Mereka lebih rela menguras tenaga untuk urusan politik dibanding melihat tempat dimana ia menimba ilmu. Unik bin aneh!
Uniknya yah sudah bisa bersosialisasi dengan lingkungan luar. Anehnya ya mereka terlalu focus urusan politik. Seandainya adik-adik Mahasiswa Baru menyuarakan pendapat mereka hanya ingin menanyakan “dimana senior dan para aktivis Universitas Halu Oleo yang bisa membantu kami? Sunyi senyap kampus karena keluhan-keluahan kami tak direspon oleh birokrasi kampus. Sendainya para senior dan aktivis Universitas Halu Oleo mau membantu kami, maka kami akan sangat berterimakasih karena tidak sia-sia kami memilih tempat menimba ilmu”.
Aktivis Universitas Halu Oleo sekarang lebih banyak bungkam jika membahas masalah-masalah yang terjadi di kampus. Pikiran mereka lebih terfokus ke dunia politik yang digeluti. Tidakkah mereka tahu bahwa saat ini adik-adik Mahasiswa Baru butuh bantuan mereka. Polemik biaya Uang Kuliah Tunggal yang masih menjadi perdebatan, namun tak kunjung respon dari para senior dan aktivis Universitas Halu Oleo saat ini.
Begitu miris jika kita harus mengingat beberapa orang Mahasiswa Baru yang terancam gagal kuliah. Yah masalahnyahanya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT). Bukan berarti mereka harus membantu menghapuskan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT), tetapi setidaknya respon dari aktivis kampus sedikit lebih berarti. Adik-adik Mahasiswa baru belum tahu-menahu tentang birokrasi kampus. Jadi setidaknya para senior dan aktivis lah yang membantu mereka untuk berkomunikasi dengan Birokrasi Kampus.
Tidakkah kita merasa malu bahwa setiap tahunnya polemik biaya UKT selalu menjadi catatan penting Universitas Halu Oleo? Ngurus politik silahkan, tetapi apalah gunanya berpolitik di luar kampus namun urusan dalam kampus berantakan??
Adik-adik butuh solusi, dan solusi itu adalah para senior dan aktivis kampus. Sedikit respon dari para senior dan aktivis Universitas Halu Oleo akan lebih berarti daripada tidak sama sekali.
0 komentar:
Posting Komentar