Potret Para Penghuni kampung Pemulung "LEMBAH DOSA" di Sudut Kota Kendari

Kontributor/Penulis :Asniwun Nopa

JurnalisWarga - #BeraniMemberitakan | Di hari minggu kemarin kami beruntung diajak oleh kawan baru kami, kak Vhivhy Knightley untuk berkunjung dan bertemu adik-adik ke dua daerah yang merupakan kawasan yang akrab ia kunjungi di kehidupannya kini, yakni sebuah kawasan tempat sebagian saudara kita hidup, atau akrab dengan sapaan kampung pemulung.

Berkunjung dan bertemu dengan adik-adik di tempat ini telah memahamkan kami arti dari kemiskinan yang sesungguhnya. Bahwasanya kemiskinan bukan hanya sekedar nominal rupiah yang tidak dimiliki, namun lebih dalam lagi berbicara kemiskinan maka kita akan berbicara mengenai kesehatan, pendidikn serta kesempatan.


Kawasan ini sedikit berbeda dengan kawasan yang biasa kami kunjungi. Di tempat ini kami menyaksikan masalah pendidikan dalam frame yang lain, yang berbeda dari yang akrab kami temui. Di daerah ini masalah pendidikan tidaklah sesederhana yang nampak di mata awam kita, sebagai misal jika mereka tidak memiliki sepatu, maka kita bisa membelikannya sepatu, jika mereka tidak memiliki buku maka kita bisa mengatasinya dengan membeli buku. Kita bisa membelikan mereka sepatu, buku dan lain sebagainya, namun siapa yang menjamin sepatu dan buku itu tidak akan rusak atau hilang di hari selanjutnya. Masalahnya jauh lebih kompleks dari itu, sekali lagi tidak sesederhana itu.

Betullah kiranya bahwa negara melalui konstitusi telah menjamin hak warga negara untuk mendapatkan pendidikan yang layak yang berimplikasi kewajiban pemerintah untuk pemenuhan pendidikan dasar bagi setiap warga negaranya, namun...bukankah mendidik adalah tanggung jawab bersama setiap warga negara yang terdidik, bukan hanya orang-orang terdidik dalam pemerintahan itu sendiri?



Tidak dalam rangka mengguri, namun saya sepakat bahwasanya sebagai individu, tentunya kita bukanlah seorang "superman" pun "wonderwoman" yang bisa menghapus semua potret-potret buram wajah pendidikan kita, tapi setidaknya setiap orang, setiap warga negara yang terdidik bisa melakukan langkah kecil, gerakan turun tangan dibidangnya masing-masing untuk pendidikan daerah dan bangsa kita. Hingga suatu saat nanti gerakan turun tangan dari orang-orang terdidik tersebut akan menciptakan harmonisasi indah bagi potret mozaik pendidikan daerah dan bangsa ini.

BAGIKAN

JurnalisWarga - Memberitakan Yang Terjadi | Visit: www.jurnaliswar.ga| Artikel Ini Publikasikan Oleh Unknown

    Beri Komentarmu
    Komentar Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

PALING BANYAK DI BACA DI JurnalisWarga