JurnalisWarga - #BeraniMemberitakan | Wali Kota Kendari Asrun mengaku tidak mengetahui jika ada sajian tarian erotis di THM D’Liquid Kendari. Sepengetahuan dia, D’Liquid hanya diberikan izin pementasan band dan DJ sesuai izin operasional yang diberikan.
Menurutnya, selama ini tidak ada laporan ataupun pembahasan di tingkat pemerintah kota mengenai izin operasional tarian erotis di D’Liquid Kendari. Karena itu, kepada jurnalis kabarkendari.com, Selasa 06 September 2016, Asrun mengaku kaget mendengar adanya informasi bahwa di THM D’Liquid Kendari ada pementasan tarian erotis.
“Kalau memang betul ada tarian erotis di sana, itu pelanggaran. Terus terang saya tidak tahu kalau ada yang begitu-begituan di sana. Nanti saya coba koordinasikan dulu dengan kadisku,” kata Asrun, saat ditemui di ruang kerjanya.
Menindaklanjuti adanya informasi tersebut, Wali Kota Kendari dua periode ini berjanji akan menginstruksikan kepada instansi teknis terkait untuk mengambil langkah-langkah antisipasi agar tarian erotis tidak berkembang di kota ini. Sebab, menurut dia, itu akan membahayakan mental generasi penerus.
Ia juga mengimbau kepada manajemen Grand Clarion Kendari untuk menghentikan aktivitas tarian erotis tersebut. “Kita minta supaya kegiatan itu dihentikan. Kalau memang kita dengar masih ada tarian-tarian seperti itu maka kita tidak akan segan-segan mencabut izin opeasional,” tegas Asrun.
Seperti diberitakan, tarian erotis tersaji di THM D’Liquid Grand Clarion Hotel Kendari, Sabtu malam 3 September 2016. Pantauan kabarkendari.com, empat penari dengan hanya berbalut pakaian seksi beraksi di atas panggung. Mereka menari penuh gairah diiringi musik yang dimainkan seorang DJ.
Goyangan para penari erotis itu membangkitkan para lelaki dari tempat duduk. Dua buah tiang yang sengaja disiapkan menjadi pusat gerakan tari. Sesekali diantara para penari itu memeluk tiang sembari menggoyangkan pinggul ke arah penonton. Penonton makin bergairah. Beberapa diantaranya tak ragu berteriak. Tapi ada juga yang hanya melempar senyum.
“Memang sudah begitu di sini. Kadang juga ada bapak-bapak yang langsung naik ke panggung. Goyang dan menyawer,” kata seorang pengunjung.
Andri (nama samaran), yang bekerja sebagai waiter mengungkapkan bahwa tarian erotis terjadwal dua kali dalam semalam. Pukul 01.00 Wita dan Pukul 02.30 Wita. Yang mengagetkan, ia mengatakan jika para penari erotis itu bisa melayani para pria hidung belang.
“Harganya Rp 3,2 juta itu terserah mau dibawa kemana. Bisa juga minum sama-sama di meja. Terserah pengunjungnya, yang pasti tarifnya sudah begitu,” ujarnya santai.
Sumber : http://kabarkendari.com/wali-kota-kendari-tidak-tahu-ada-tarian-erotis-thm-dliquid/
Menurutnya, selama ini tidak ada laporan ataupun pembahasan di tingkat pemerintah kota mengenai izin operasional tarian erotis di D’Liquid Kendari. Karena itu, kepada jurnalis kabarkendari.com, Selasa 06 September 2016, Asrun mengaku kaget mendengar adanya informasi bahwa di THM D’Liquid Kendari ada pementasan tarian erotis.
“Kalau memang betul ada tarian erotis di sana, itu pelanggaran. Terus terang saya tidak tahu kalau ada yang begitu-begituan di sana. Nanti saya coba koordinasikan dulu dengan kadisku,” kata Asrun, saat ditemui di ruang kerjanya.
Menindaklanjuti adanya informasi tersebut, Wali Kota Kendari dua periode ini berjanji akan menginstruksikan kepada instansi teknis terkait untuk mengambil langkah-langkah antisipasi agar tarian erotis tidak berkembang di kota ini. Sebab, menurut dia, itu akan membahayakan mental generasi penerus.
Ia juga mengimbau kepada manajemen Grand Clarion Kendari untuk menghentikan aktivitas tarian erotis tersebut. “Kita minta supaya kegiatan itu dihentikan. Kalau memang kita dengar masih ada tarian-tarian seperti itu maka kita tidak akan segan-segan mencabut izin opeasional,” tegas Asrun.
Seperti diberitakan, tarian erotis tersaji di THM D’Liquid Grand Clarion Hotel Kendari, Sabtu malam 3 September 2016. Pantauan kabarkendari.com, empat penari dengan hanya berbalut pakaian seksi beraksi di atas panggung. Mereka menari penuh gairah diiringi musik yang dimainkan seorang DJ.
Goyangan para penari erotis itu membangkitkan para lelaki dari tempat duduk. Dua buah tiang yang sengaja disiapkan menjadi pusat gerakan tari. Sesekali diantara para penari itu memeluk tiang sembari menggoyangkan pinggul ke arah penonton. Penonton makin bergairah. Beberapa diantaranya tak ragu berteriak. Tapi ada juga yang hanya melempar senyum.
“Memang sudah begitu di sini. Kadang juga ada bapak-bapak yang langsung naik ke panggung. Goyang dan menyawer,” kata seorang pengunjung.
Andri (nama samaran), yang bekerja sebagai waiter mengungkapkan bahwa tarian erotis terjadwal dua kali dalam semalam. Pukul 01.00 Wita dan Pukul 02.30 Wita. Yang mengagetkan, ia mengatakan jika para penari erotis itu bisa melayani para pria hidung belang.
“Harganya Rp 3,2 juta itu terserah mau dibawa kemana. Bisa juga minum sama-sama di meja. Terserah pengunjungnya, yang pasti tarifnya sudah begitu,” ujarnya santai.
Sumber : http://kabarkendari.com/wali-kota-kendari-tidak-tahu-ada-tarian-erotis-thm-dliquid/
0 komentar:
Posting Komentar