JurnalisWarga - Berani Memberitakan ,Lebih dari 2.000 hektar sawah masyarakat di Kecamatan Lantari Jaya, Bombana kini selalu kesulitan air. Ini terjadi sejak tahun 2010, bersamaan dengan kian menebalnya endapan lumpur di Bendungan Langkowala di daerah itu, yang sebelumnya menjadi penyuplai utama untuk pengairan persawahan warga. Sekarang, selain mengandalkan tadah hujan, petani terpaksa memasok air dengan bantuan sumur bor. Tapi itu tidaklah cukup.
Kebetulan, pekan lalu, anggota DPR RI asal Sultra, Umar Arsal menggelar resesnya di Bombana dan berkesempatan meninjau kondisi bendungan tersebut. Sembari geleng-geleng kepala, ia menyampaikan rasa prihatinnya karena kondisi tersebut dibiarkan tanpa penanganan serius pemerintah. “Kasihan petani kalau ini tidak dibenahi. Harus ada pengerukan dan normalisasi aliran bendungan ini, agar aliran airnya bisa dimanfaatkan petani,” kata Umar Arsal, yang meninjau langsung kondisi bendungan tersebut.
Anggota DPRD Bombana, Rumiyanto yang mendampingi perjalanan Umar Arsal, meminta agar anggota DPR RI tersebut memikirkan nasib petani di Lantari sekaligus mencarikan solusi angggaran agar bendungan itu diperbaiki. Ketebalan lumpur yang ditaksir bisa sampai 3 meteran, membuat airnya keruh dan rawan jika dialirkan ke areal persawahan.
Setelah mengamati kondisi bendungan dengan saksama, Umar Arsal pun berjanji akan mengupayakan agar perbaikan bendungan tersebut bisa masuk di APBN 2017
“Ini (perbaikan bendungan) bisa habis puluhan miliar. Tapi estimasi detailnya harus kita dapat dari instansi teknis,” kata politisi Partai Demokrat itu. Umar berjanji akan menjadikan bendungan tersebut salah satu prioritas anggaran yang bakal ia perjuangkan.
Ia juga mengingatkan, agar semua pihak mau menjaga hutan dan tidak merusak sumber-sumber air. Pengendapan lumpur yang sudah parah itu tentu akibat banjir diakibatkan mulai berkurangnya daerah resapan air karena banyaknya hutan yang dibabat. Para pengusaha di bidang pertambangan, dimintanya untuk tetap menjaga ekosistem alam. “APBN, mau sebanyak apapun, tidak akan cukup membiayai kerusakan seperti ini kalau semua pihak tidak bersinergi menjaga alam,” pungkasnya.[KP]
0 komentar:
Posting Komentar