Konributor/Penulis : Kasman
JurnalisWarga - #BeraniMemberitakan | Sebuah kapal tradisional yang mengangkut peserta upacara pengibaran bendera di Pulau Bokori, Kabupaten Konawe, mengalami patah baling-baling. Akibatnya, 30 orang penumpang kapal itu panik. Sebahagian diantaranya menjerit ketakutan.
Salah seorang penumpang kapal naas itu, Hilja menjelaskan, saat kejadian kapal baru sekitar 15 menit berlayar meninggalkan Pulau Bokori yang menjadi lokasi upacara. Tepatnya sekira pukul 18.30 Wita. Untungnya, kata Hilja, saat itu laut dalam keadaan teduh tak berombak.
“Di dalam kapal sudah ada yang menangis karena takut. Saya hanya berdoa saja meminta pertolongan kepada Allah SWT. Penumpangnya sebagian besar pegawai, ada juga tiga anak-anak, dan satu ibu hamil,” ungkap mahasiswi Stimik Bina Bangsa Kendari ini.
Selama mengalami kerusakan, kapal terombang-ambing sekitar 30 menit. Beruntung Basarnas Kendari menyiagakan kapal di Pulau Bokori. Saat kejadian itu, Tim Basarnas segera mengevakuasi seluruh penumpang menuju Pelabuhan SAR Kendari di Kelurahan Mata.
“Untungya kapal SAR ini datang. Kami sangat senang. Seluruh penumpang jadi lega. Semua penumpang akhirnya dievakuasi ke kapal ini,” ujar Hilja.
Basarnas Kendari menyiagakan kapal SAR RB 210 di Pulau Bokori untuk memuat peserta upacara. Namun, saat insiden tersebut kapal SAR Kendari ini terlebih dahulu mengevakuasi penumpang kapal yang mengalami musibah.
JurnalisWarga - #BeraniMemberitakan | Sebuah kapal tradisional yang mengangkut peserta upacara pengibaran bendera di Pulau Bokori, Kabupaten Konawe, mengalami patah baling-baling. Akibatnya, 30 orang penumpang kapal itu panik. Sebahagian diantaranya menjerit ketakutan.
Salah seorang penumpang kapal naas itu, Hilja menjelaskan, saat kejadian kapal baru sekitar 15 menit berlayar meninggalkan Pulau Bokori yang menjadi lokasi upacara. Tepatnya sekira pukul 18.30 Wita. Untungnya, kata Hilja, saat itu laut dalam keadaan teduh tak berombak.
“Di dalam kapal sudah ada yang menangis karena takut. Saya hanya berdoa saja meminta pertolongan kepada Allah SWT. Penumpangnya sebagian besar pegawai, ada juga tiga anak-anak, dan satu ibu hamil,” ungkap mahasiswi Stimik Bina Bangsa Kendari ini.
Selama mengalami kerusakan, kapal terombang-ambing sekitar 30 menit. Beruntung Basarnas Kendari menyiagakan kapal di Pulau Bokori. Saat kejadian itu, Tim Basarnas segera mengevakuasi seluruh penumpang menuju Pelabuhan SAR Kendari di Kelurahan Mata.
“Untungya kapal SAR ini datang. Kami sangat senang. Seluruh penumpang jadi lega. Semua penumpang akhirnya dievakuasi ke kapal ini,” ujar Hilja.
Basarnas Kendari menyiagakan kapal SAR RB 210 di Pulau Bokori untuk memuat peserta upacara. Namun, saat insiden tersebut kapal SAR Kendari ini terlebih dahulu mengevakuasi penumpang kapal yang mengalami musibah.
0 komentar:
Posting Komentar